Bagaimana cara kemasan untuk produk Anda menjadi ekonomis dan murah? Jawabannya bisa beragam sekali. Mulai dari pemilihan bahan kertas, ukuran dusnya, jumlah pemesanan, jenis finishing yang diinginkan, bahkan desain juga bisa mempengaruhi. Sebelum membahas satu persatu mengapa kelima hal tersebut sangat erat kaitannya dengan penentuan harga, ada baiknya Anda membaca artikel kami sebelumnya tentang Apa itu Percetakan Kemasan ?.
Faktor pertama yang mempengaruhi adalah jenis kertas (bahan). Bahan atau kertas yang biasanya digunakan untuk Kemasan/Dus/Box Nasi/Makanan adalah Duplex, Samson Kraft, dan Ivory, terkadang juga jenis Art Carton juga digunakan. Menyesuaikan kebutuhan dari pelanggan. Duplek menjadi alternatif yang paling murah dibandingkan dengan jenis kertas lainnya. Walaupun gramatur/ketebalan kertas juga mempengaruhi. Untuk Kemasan/Dus/Snack Box: biasanya menggunakan Duplex 250 gr, atau Ivory 250 gr. Untuk Kemasan/Dus/Kotak Nasi/mie/makanan: biasanya menggunakan Duplex 310 gr, atau Ivory 300 gr. Diatas itu ada Duplex 350 gr, Ivory 350 gr, Duplex 400 gr. Ivory menjadi pilihan yang paling mahal untuk jenis kertas. Dikarenakan kertas jenis Ivory ini lebih “ramah” untuk makanan. Karena klaim dari pabrik pusat, sebenarnya kertas Ivory dalam produksinya sudah mengurangi pemakaian pemutih. Itulah mengapa kertas Ivory warnanya tidak bisa seputih kertas jenis Art Paper/Art Carton. Dengan alasan itu pula kertas Ivory juga menjadi favorit bagi klien.
Faktor kedua adalah ukuran. Tentu saja semakin besar ukuran dus, maka harga juga semakin mahal, dikarenakan kebutuhan kertas yang juga mengikuti. Untuk dimensi jadi (Panjang x Lebar x Tinggi), ada baiknya Anda berkonsultasi dengan pihak percetakan terlebih dahulu. Langkah yang kami anjurkan adalah datang menemui kami dengan membawa contoh dus (jika ada, dan sangat dianjurkan), kemudian dari caontoh atau data-data yang Anda peroleh, marketing kami akan menyarankan dimensi yang paling sesuai. Dimensi yang sesuai ini dalam artian bahwa ukurannya sudah yang paling efisien terhadap ukuran plano suatu kertas. Dengan bisa mengefisienkan ukuran, maka akan terlahir juga harga yang bisa dikatakan efisien pula (lebih murah).
Faktor ketiga adalah tentu saja jumlah pemesanan. Semakin Anda mencetak dengan jumlah yang banyak, maka harga per satuannya juga pasti lebih murah. Biasanya minimal pemesanan di kisaran angka 1000 – 2000pcs. Tentu saja dengan tetap melihat ukuran dus tersebut. Jika dus terlalu kecil dimensinya, tidak menutup kemungkinan jumlah minimum pemesanan juga naik, bisa di atas 5000 pcs. Sekali lagi, itu tergantung dimensinya.
Faktor keempat yaitu finishing. Contoh dari finishing ini misalnya : penambahan laminasi (doff/gloss), UV spot, hotprint, emboss, dan masih banyak lagi. Terkadang konsumen hanya memperhatikan estetika, mereka ingin dusnya tampil paling bagus di pasaran. Yang notabenenya untuk menongkrak daya jual di pasaran. “Pokoknya harus terlihat mewah dan elegan…” Biasanya kalimat tersebut keluar dari klien. Dengan meminta penambahan finishing yang banyak sekali. Minta laminasi doff, lalu masih belum puas juga, minta ditambahkan UV spot dan emboss! Lalu apakah salah permintaan klien tersebut? Sama sekali tidak! Bahkan sering dianjurkan oleh para desainer-desainer. Tapi biasanya tidak diimbangi dengan ‘daya beli’ dari klien itu sendiri. He he he he.. . Ya memang tidak salah permintaan mereka itu, namun dengan penambahan jenis finishing pasti harga akan naik juga. Belum lagi jika orderannya itu dengan jumlah minimum. Akan sangat terasa sekali ‘mahalnya’ dus tersebut. Kami menyarankan jika Anda adalah pemilik usaha kecil menengah, baru memulai usaha, pasti modal juga terbatas. Kami sarankan untuk menggunakan kemasan yang sudah jadi, toko-toko yang menjual juga sangat melimpah di pasar-pasar tradisional. Atau jika Anda memiliki budget lebih, bisa menambahkan sablon satu warna di bagian atas/tutupnya. Atau bila Anda sudah merasakan ingin ‘menambahkan’ nilai jual terhadap produk Anda, maka memang disarankan untuk memesan kemasan yang sesuai dengan produk-produk Anda. Sekali lagi yang perlu diingat bahwa semakin ‘sederhana’ finishing dari kemasan maka hampir bisa dipastikan Anda mendapatkan harga yang lebih murah. Dan jangan berpikir bahwa dengan tanpa menggunakan finishing maka kemasan menjadi jelek, kurang bersaing, kurang cantik, dan sebagainya. Hal itu sebenarnya tidak relevan, karena selain finishing, masih ada lagi yang bisa membuat kemasan Anda menarik, yaitu desain! Desain grafis/visual sangat berpengaruh juga, bahkan menurut Kami itu merupakan hal yang sangat penting juga. Bagaimana kemasan tersebut menonjol, eye catching, unik, dan sebagainya. Jadi jangan minder dulu ya, kalau perusahaan Anda belum mampu membeli kemasan dengan finishing yang menarik, Anda bisa juga membuat desain yang tidak kalah menarik.
Faktor kelima adalah desain. Mengapa faktor desain menjadi urutan kelima? Ya sebenernya angka satu sampai lima di atas itu bukan urutan. Jadi bukan berarti faktor desain tidak seberapa penting, karena itu menjadi urutan kelima. Sama sekali tidak benar. Semua faktor memegang peranan penting dalam penentuan harga. Bahkan kalau memang mau ‘dipaksa’ diurutkan, desain mau tidak mau menjadi urutan pertama. Biasanya seorang klien akan konsultasi terlebih dahulu mengenai desain mereka yang nanti akan dicetak. Ada berapa warna yang terlibat nantinya. Bentuk fisik kemasan itu sendiri, apakah kubus, balok, atau bentuk-bentuk lainnya. Yang paling sering menjadi faktor penentu harga adalah warna. Semakin sedikit warna yang terlibat, maka semakin murah juga. Kemasan dengan hanya menggunakan satu warna pada desainnya (baik logo atau tulisan) akan pasti lebih murah bila dibandingkan dengan yang dua warna, dan seterusnya. Karena mempengaruhi jumlah plate cetak yang nanti digunakan.
Kira-kira begitulah hal-hal yang mempengaruhi harga pada kemasan. Pintu kami akan sangat terbuka bagi Anda yang menginginkan konsultasi. Karena efisiensi harga dalam kemasan itu adalah segalanya. Dengan bisa menciptakan efisiensi harga, maka akan sangat terpengaruh ke harga jual, yang kemudian bisa menjadi daya tarik bagi calon pembeli.